Tuesday, October 30, 2007

Farewell Grandma

Percaya deh, kalau manusia suatu saat nanti bisa membuat badannya melayang dan meluncur terbang ke angkasa, kepala manusia yang terbang itu tidak akan lupa untuk menengok ke bumi. Malahan, gue yakin kalau pada akhirnya orang memilih untuk terbang tidak menatap ke langit, melainkan kepala menghadap ke bumi, alias terbang kebalikan dari cara Superman terbang. Pada dasarnya manusia lebih senang mengenang, walau mereka berusaha sekeras mungkin meyakinkan diri bahwa harapan lebih indah dari kenangan.

Ketika nenek gue meninggal semalam, gue pun teringat apa saja yang bisa gue kenang. Tidak banyak, karena nenek ada di Jogja jadi paling ketemu beberapa tahun sekali. Tapi gue ingat ketika dia mengunjungi asrama gue ketika masih SMA. Duduk sendirian di ruang tunggu sementara bokap nyokap gue lagi bayar uang sekolah. Begonya lagi, gue malah nggak nyamperin nenek gue. Mesti nunggu bokap nyokap balik ke ruang tunggu dulu. Untuk urusan menyambangi orang pertama kali, bahkan buat kerabat dekat sekalipun gue emang nenen gembel gobloknya. Nggak perlu dibanggain deh.

Nenek gue ini unik. Di akhir kehidupannya memang dia sudah sulit mengenali siapa saja. Ketika gue ketemu tiga minggu lalu pastinya dia nggak ingat gue. Meski begitu, orang ini masih menyisakan instingnya. Sebuah misteri kehidupan manusia kah? Jawab sendiri. Ceritanya begini. Ketika gempa kemarin, rumah nenek gue ancur lebur. Dan, di masa itu ketika nenek gue bangun tidur dia nggak langsung beranjak dari tempat tidurnya. Ketika nenek gue masih sehat, dia itu padahal kebiasaannya selalu keluar rumah seketika saat ia bangun.

Nah, waktu kejadian gempa, kebiasaan dia waktu sehat muncul tiba-tiba saja dia lakukan. Sebelum gempa terjadi, sesaat setelah dia bangun tidur, dengan segala tenaga yang dia punya, dia jalan keluar. Duduk di teras, dan ketika gempa terjadi, dia tidak bisa apa-apa. Badannya tertimpa teralis, tapi justru teralis lah yang menyelamatkannya. Badannya luka, tapi dia terhindar dari beton dan genteng yang bakal menimpanya kalau dia tidak beranjak dari tempat tidurnya. Dia lalu diselamatkan om gue dengan tubuh luka ringan.

Quite a story right! Yeah, watever. Well, godspeed my grandma! Thx for all the memory you gave to us all.

kembali ke ngatas

1 comment:

Agung Pushandaka said...

Nice post bro..
Pengen rasanya kutelpon nenekku sekarang juga, abis baca tulisan ini. Sayangnya, sekarang masih jam 4 pagi..

Ikut sedih buat kepergian nenekmu..